Minggu, 25 Mei 2014

Bersyukur Itu Dirawat :))

"Oh My God. Oh My God. Oh My God!!" hanya itu kata yang mampu ku ucap.
Hampir setiap hari mahkota indahku jatuh berguguran. Bukan sehelai, dua helai tapi ini sudah keterlaluan. Puluhan. Bayangkan!! Bangun tidur liat bantal, rambut. Pake sisir sebelum dan setelah mandi, rambut lagi. Tuhan, bagaimana ini??? Apa yang harus aku lakukan??? Aku tidak mau rambutku rontok berkepanjangan.
Benar rambutku tidak begitu tebal. Itu hal yang sudah bisa aku terima dengan terpaksa, heheheee. Karena gen ayah yang aku warisi. Berbanding terbalik deh dengan ibuku. Di usianya yang sudah mau 60 tahun, rambutnya masih hitam legam dan tebal. Bahkan uban saja hanya mengintip satu dua. Tapi mau bagaimana lagi, dari lahir rambutku sudah begini.
Tidak jadi soal sebenarnya tentang tipisnya rambutku. Yang jadi masalah besar sekarang adalah begitu parahnya rontok yang melanda. Apa mungkin terlalu panjang? Sudah saya pendekkan, masih rontok. Apa mungkin karena jilbab yang aku kenakan? Aku tanya ke teman, sahabat, kerabat tidak demikian. Berarti ada yang salah dengan entah hormon atau pola makanku.
Katanya sih, kalau suka makan yang asin-asin bisa menyebabkan rambut rontok. Menurut ahli sih, pola makan yang tidak bagus dan pola hidup yang tidak teratur bisa bikin rambut rontok. Setelah aku amati dan aku rasakan, tidurku cukup, aku nggak begitu suka asin, asupan makanku juga produk rumahan. Ya, iyalah. Rumah Makan Padang, makanan rumah merk warteg, trus itu ikan asin tiap hari, sama aja dodol. Heuu heuuuuu
Pernah di coba dengan minyak kemiri tapi karena pemakaiannya nggak rutin, masih tetap nggak ada perubahan. Berminyaknya banget.Tapi efek positifnya enggak banget. Berhubung tidak kunjung berkurang juga rontoknya dengan terpaksa aku hentikan pemakaian.
Rontok, rontok, dan rontok. Huhuhuuuu. Jangan botak ya (penuh harap) Aku belum nikah. Wajahku juga pas-pasan.(Apa hubungannya yak?) :D Dihubung-hubungkan aja deh.

Hari ini sebenarnya mau jalan nyari kaos sama tambah koleksi jilbab. Cieee sok iye. Tapi namanya cewek kalau udah punya niatan belanja, rencana mau beli apa dapatnya apa. Aku termasuk kategori ini nih. Kebetulan iseng-iseng lewat salon. Antara berani dan tidak. Masuk, nggak. Tanya, nggak. Akhirnya tanya aja deh. Dari pada penasaran nanti pulang nggak bisa merem. Lebih besar takutnya sih sebenarnya ketika aku putuskan untuk masuk. Takut mahal, hahahaaa. Secara, ini tanggal tua, salon di Mall pulak. Setelah tanya dan di jawab. Oh, beruntungnya aku, sedang ada diskon untuk paket hari libur. Demi rambut yang harus aku selamatkan. Dalam hati aku komat-kamit ngitung isi dompet. Tuhan, semoga cukup. Kalau udah perawatan trus nggak bisa bayar, kan nggak lucu. Mau bayar pake daun? Iya kalau mau. Kalau nggak, bisa-bisa aku di suruh nyapu ngepel deh.
Perawatan salon pertama sepanjang hidupku. Duh, enak banget. Dikeramasin, dipijitin, rambutku dirapiin. Jadi lier euy. Kalau boleh seharian, tidur ngorok deh sekalian di situ. Mana Si Embak Salon pinter banget servicenya. Bikin aku tambah betah jadinya. Tidak begitu lama, hanya satu sampai satu setengah jaman. Tapi rasa dan perubahannya luar biasa. Seperti bukan aku saja. Serasa ada yang beda. Mirip artis Korea nggak ya??? Hahahhaa. Masalahnya tadi yang jadi model ramburku Moon Chae Won. Hueeekk.
Pulang ke rumah masih senyum-senyum tuh. Cerita sama Si Embak. Ngaca ngak berhenti-berhenti. Cium-cium bau wangi yang nggak ilang-ilang. Kalau kaca bisa ngomong. Sudah teriak kebosanan dia. Tapi sungguh, harga itu tidak bohong. Ono rego nggowo rupo, orang jawa bilang. Semalaman tidurku nyenyak sekali. Sampai bangun pun bantal masih segar dan wangi. Hihihiii edisi norak sih . Dan, ajaib. Tidak ada sehelai rambutpun yang terkulai di atas bantal. Sumpah. Oh Tuhan, terima kasih untuk kejutan indah ini. Rambutku tidak rontok lagi.
Jadi ingat kata-kata kakakku, "Bersyukur itu di rawat, dek" Ya, selama ini persepsiku sudah salah. Aku kira hanya dengan shampo dan keramas secara berkala sudah cukup. Tidak perlu perawatan, tidak perlu nutrisi, tidak perlu vitamin dan sebagainya. Ternyata segala sesuatu itu harus di rawat. "Rumput saja, kalau cuma hidup tanpa dikasih air, tanpa pupuk akan lama tumbuhnya, bahkan mungkin akan mati perlahan" tambah kakakku waktu itu. Pun demikian dengan rambut dan seluruh anggota tubuh yang sudah Tuhan anugerahkan untukku. Tidak perlu yang berlebihan dan mahal kok, yang alami dan murah pun banyak. Alhamdulillah, masalah rambut rontok sudah terpecahkan.
Satu masalah bisa merubah cara perpikir. Yang tadinya nggak tau apa-apa jadi tahu ada apa dan bagaimana. Dengan adanya masalah bisa menambah ilmu, wawasan dan cara menyikapinya. Dan rambut rontok ini, membuatku lebih bersyukur lagi atas apa yang sudah Tuhan beri. Mba Salon bilang " Sebenarnya rambut yang tumbuh itu lebih banyak berkali-kali lipat dari pada yang jatuh. Tapi sering kali kita hanya melihat yang jatuh saja" Tuh kan, secara tidak langsung sama sebenarnya dengan rasa syukur kita sehari-harinya. Padahal begitu banyaknya nikmat yang sudah Tuhan kasih untuk kita, sampai kalau kita disuruh ngitung nggak bakalan mampu deh tapi hanya satu kesulitan kecil atau ujian yang tidak seberapa, dengan mudah sekali kita ngucap "Tuhan, tidak adil"  Iya, kan?? Sama kok, aku juga masih sering begitu. Semoga Tuhan selalu ngasih kita jalan untuk terus memperbaiki diri dan belajar menjadi lebih baik lagi ya, aamiin.
Terima kasih kakakku tersayang, untuk ilmunya dan tak henti-hentinya menjadi ibu ke dua bagiku. Ya, akan aku lakukan semua nasehat baikmu. Melakukan perawatan untuk anggota tubuh yang Tuhan titipkan, salah satunya. Heheheee. Terima kasih Tuhan untuk jalan yang Engkau tunjukan. Untuk begitu banyak nikmat yang sering lupa untuk aku syukuri. Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan? Q.S Ar-Rahman : 13.

Cerita Di Ambang Senja
Jakarta, 25052014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Destiny

Part 1 We will never know what will happen tomorrow. Sometimes what we have planned didn't work together with what we expected. That...