Selasa, 26 Mei 2015

Kuserahkan Pada Waktu

Jarum-jarum kristal berjatuhan dari langit. Semakin deras. Melati di balik jendela bergoyang oleh tiupan angin. Tampak segar tersiram hujan. Ternyata gerah dan pengap yang melanda udara Jakarta belakangan ini karena hujan akan segera mengguyur bumi. Aku menatap jalanan basah dari kamarku. Pedagang asongan sibuk melarikan dagangannya dari siraman hujan dan para pejalan kaki berhamburan menacari tempat berteduh. Ah, sekelebat bayangmu juga tak mau kalah. Hinggap semakin sering di pikiranku dan tak mau pergi. Membuat aku semakin rindu saja. 

******


Kim Yu Jun. Laki-laki sederhana yang sudah membuatku jatuh cinta. Laki-laki yang mempunyai senyum paling manis yang pernah aku jumpai. Laki-laki yang mampu menggoyahkan pertahananku. Laki-laki yang sudah dua bulan ini menambah warna-warna indah dalam hidupku.Ya, aku sudah dibuatnya jatuh cinta.

Yaaa. Teriak Seo Yung dari dalam kelas. Kepalanya sudah menyembul di bingkai jendela. Yu jun hanya nyengir nakal sambil berlalu pergi. 
"Yaaa, Yu Jun. Kim Yu Jun. Bawa kembali buku diariku."
Yu Jun hanya nyengir dan berlalu.

Sudah lama Seo Yung dibuat sebal dengan tingkah laku Yu Jun yang hampir setiap hari menjahilannya. Gadis mungil dengan mata sipit itu adalah satu-satunya mahluk yang paling dianggap aneh di kelasnya. Seo Yung berbeda dengan gadis lain. Jika gadis lain pergi ke sekolah dengan memakai poni, kuncir dua, atau jepit rambut warna-warni, Seo Yung selalu memakai craft indah yang menutup kepala hingga ke dadanya. Wajah bulat mungil itu semakin terlihat cantik dengan benda yang menurut Yu Jung aneh itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Destiny

Part 1 We will never know what will happen tomorrow. Sometimes what we have planned didn't work together with what we expected. That...